Konfigurasi Jaringan GSM-PLMN
Gambar 2.0 Konfigurasi Jaringan GSM-PLMN
A. Konfigurasi Jaringan GSM-PLMN
Pada awal tahun1980-an setelah NMT beroperasi dengan suksesnya timbul permasalahan di beberapa negara Eropa , sistem analog yang di pergunakan mempunyai beberapa keterbatasan yaitu :
- Permintaan terhadap jasa komunikasi bergerak sangat besar , sementara kapasitasnya terbatas .
- Perbedaan sistem yang beroperasi sebagai contoh seorang pengguna TACS tak bisa mengacu ke jaringan NMT , demikian pula sebaliknya . Karena hal tersebut di atas maka dirasa perlu untuk menciptakan suatu sistem yang memungkinkan orang berkomunikasi secara lebih mudah.
CPET(Confre'nce Europeene des Postes et Tellecomunication ) sebagai salah satu lembaga telekomunikasi di Eropa yang beranggotakan lebih dari 20 negara yang setuju untuk membentuk suatu sistem telekomunikasi bergerak di Eropa pada frekuensi 900 Mhz . Kesepakatan ini kemudian dikenal dengan nama GSM ( Group Spesial Mobile ).
Di Indonesia sendiri terdapat 3 operator telepon selular GSM yaitu :
- Pt. Indosat , beroperasi pada frekuensi uplink 890 - 900 Mhz dan frekuensi downlink 935- 945Mhz.
- Pt. Telkomsel , beroperasi pada frekuensi uplink 900 - 907,5 Mhz dan frekuensi downlink 945 - 952,5 Mhz.
- Pt. Exelcomindo , beroperasi pada frekuensi uplink 907,5 - 916 Mhz dan frekuensi downlink 952,5 - 960 Mhz
B. Fungsi Elemen - Elemen Jaringan
- Mobile Station
Gambar 2.1 Komponen Mobile Station
MS merupakan perlatan yang mampu memberikan pelayanan tertentu atau mendukung sambungan ke terminal eksternal seperti interface ke personal computer (PC) atau fax MS terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan sebuah Subscriber Identity Module (SIM).
- Subscriber Identity Module (SIM)
Setiap pelanggan mobile memiliki sebuah SIM card yang bersifat indivudal . Keberadaan SIM card dan MS sangat penting untuk mendapatkan akses ke PLMN ( Publik Land Mobile Network ) baik saat pemnanggilan telepon maupun pemutusan .Sementara untuk telepon yang sifatnya darurat , SIM card tidak diperlukan SIM card dapat berpindah dari satu MS ke MS yang lain .
Data - data yang disimpan dalam SIM card adalah :
- International Mobile Subscriber Identity ( IMSI) yang merupakan kode khusus international bagi pelanggan yang memiliki SIM card.
- Authentication key.
- Temporary Mobile Subscriber Identity (TMSI) yang berisi informasi tentang wilayan saat ini pada sistem .
- Personal Identity Number (PIN) merupakan kode rahasia yang terdiri dari 4 - 8 angka , berfungsi untuk mengakses ke sistem.
- Mobile Equipment (ME)
Peralatan
ini terdiri dari sebuah transceiver yang dikontrol secara komputer
hingga bisa dihubungkan dengan telepon, fax, atau PC. Peralatan ini sangat tergantung pada kekuatan
transmisinya. Sehingga biasanya dipasang pada mobil, kapal laut tapi bisa juga
bersifat portable, misalnya: Vehicle Mounted Station, Portable
Station dan Hand-held Station.
- Base Station Subsystem (BSS)
BSS dihubungkan ke MS melalui interface
radio dan berhubungan pula dengan NSS. BSS terdiri Base Transceiver Station
(BTS) dan Base Station Controller (BSC) yang mengontrol beberapa BTS.
- Base Tranceiver Station (BTS)
Peralatan ini terdiri dari semua
perlengkapan teknik radio, seperti transmitter, receiver dan
antena sehingga memungkinkan BTS untuk menghubungi MS yang berlokasi pada satu
sel/wilayah, yang diidentifikasikan oleh MS dengan menggunakan BSIC (Base
Station Identity Code).
- Base Station Controller (BSC)
BSC membentuk interface
antara beberapa BTS dengan NSS. Sebuah BSC dengan beberapa BTS kontrol adalah
merupakan Base Station Subsistem (BSS). Satu atau lebih sel dari BTS
yang dikontrol oleh satu BSC kita sebut sebagai wilayah BSC.
Fungsi BSC
meliputi:
- Mengatur sumber frekuensi
radio.
- Distribusi pembicaraan data dan pensinyalan data dari NSS ke BTS
- Switching antara BTS dan TRAU (Transcoding and Rate Adaption Unit)
- Network and Switching Subsystem (NSS)
Pensinyalan NSS termasuk dalam
fungsi utama switching dari GSM. NSS mengatur komunikasi antara pengguna GSM
dengan pengguna telekomunikasi lain. NSS terdiri dari MSC (Mobile Switching Centre), HLR (Home
Location Register), VLR (Visitors Location Register), AuC (Authentication
Centre) dan EIR (Equipment Identification Register).
- Mobile Switching Centre (MSC)
MSC bertugas melakukan semua fungsi switching
untuk MS yang berada di wilayah yang dirancang sesuai wilayah MSC. Fungsi switching
tersebut untuk routing, kontrol, penerimaan maupun pemanggilan MS.
- Home Location Register (HLR)
HLR adalah sebuah database
yang menangani pengaturan mobile pelanggan. Dua macam informasi yang
disimpan dalam sebuah HLR adalah:
- Informasi pelanggan untuk
tiap hubungan antar pelanggan.
- Beberapa informasi lokasi
yang memungkinkan untuk melakukan routing suatu panggilan ke MSC,
untuk mengetahui di mana MS dilokasikan.
- Dua nomor yang terdapat
pada MS yang disimpan dalam HLR adalah:
- International Mobile Station
Identity
(IMSI)
- Mobile Station ISDN (MISDN)
- Visitor Location Register (VLR)
Suatu
MS yang melakukan roaming dalam suatu wilayah MSC dikontrol oleh VLR
yang bertanggung jawab terhadap wilayah tersebut. Jika suatu MS muncul dalam
suatu wilayah lokasi, berarti MS tersebut mulai untuk melakukan pendaftaran.
MSC untuk wilayah tersebut perlu diperhatikan pendaftaran ke identitas VLR dari
wilayah lokasi di mana MS berada. Jika MS tidak terdaftar, VLR melalui
informasi dari HLR memungkinkan untuk melakukan routing panggilan ke MS
melalui jaringan.
Data base
VLR berisi beberapa data:
•
Internasional Station Mobile Identity (IMSI).
•
Nomor
Mobile Station ISDN (MISDN).
•
Lokasi
wilayah di mana mobile tersebut terdaftar.
- Authentication Centre (AuC)
AuC
mempunyai dua tugas:
- Menyimpan kunci rahasia otentikasi pelanggan dalam data base.Menghitung parameter otentikasi dan kunci ciphering untuk pelanggan yang menggunakan kunci rahasia (permintaan VLR melalui HLR).
- Parameter otentikasi digunakan oleh VLR untuk menampilkan chipcard otentikasi (yang berisi bebrapa kunci rahasia) yang berkenaan dengan jaringan telepon mobile. Informasi ciphering key dikodekan dalam kanal-kanal radio.
- Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan suatu data base
yang terdiri dari beberapa nomor seri semua telepon mobile yang dapat
masuk ke jaringan. Jika EIR diswitch dalam suatu jaringan, MSC dapat
menggunakan untuk mengecek stasiun mana yang digunakan untuk mengakses jaringan
yang sebenarnya.
- Operation and Support Subsystem (OSS)
OSS mempunyai beberapa tugas
yang sangat bervariasi. Semua tugas tersebut saling mempengaruhi antara
beberapa atau semua mesin infrastruktur dalam BSS atau dalam NSS. Fungsi OSS
sederhana seperti juga pada BSS dan NSS, yaitu sebagai terminal. OSS berhubungan langsung dengan NSS
dan BSS. OSS ini ditujukan sebagai OMC (Operation and Maintenance Centre)
- Operation and Maintenance Centre - Radio (OMC-R)
OMC-R merupakan pusat operasi.
Sebagai tambahan untuk manyambung, memutuskan dan mengawasi komponen BSS, OMC-R
mengumpulkan pengukuran pada penampilan keberadaan dan penggunaan BSS.
- Operation and Maintenance Centre - Switching (OMC-S)
Operasi dan pemeliharaan
komponen NSS dipusatkan di OMC-S yang dihubungkan dengan semua komponen NSS.
Semua peralatan yang tersedia memungkinkan operator untuk mengecek dan
mengontrol operasi jaringan.
- Network Management Centre (NMC)
Tugas dari NMC adalah yang
berkaitan dengan administrasi, seperti pengaturan administrasi pelanggan,
laporan tagihan dan pemeliharaan.
Terms kasih atas infonya ini sang at membantu saya
BalasHapus